Perang Memanas! Pertama Kalinya Hamas Gunakan Bom 'Kiamat' Baru, Ancaman Mematikan bagi IDF

Tribunnews

11.3 million Subscribers

153,580 views since Nov 26, 2023

TRIBUN-VIDEO.COM - Setelah masa gencatan senjata berakhir, Hamas mulai mengeluarkan senjata barunya untuk menjatuhkan lebih banyak musuh.

Untuk pertama kalinya, Hamas menggunakan beberapa bom EFP.

Di mana bom tersebut menjadi salah satu bom paling mematikan yang dihadapi Amerika sebelum penarikan pasukan dari Irak pada 2011 lalu.

Dilansir dari Serambinews pada Jumat (8/12), pejuang Hamas mengungkapkan pihaknya menggunakan taktik baru untuk menyerang musuh.

Yakni teknik pemboman khusus untuk menimbulkan korban sebanyak-banyaknya.

Hamas tetap menggunakan penyergapan kompleks dengan menggunakan drone, mortir, ranjau serta tembakan senjata ringan secara bersamaan.

Namun untuk pertama kalinya dalam perang, mereka menggunakan beberapa bom EFP yang menargetkan kendaraan lapis baja dan mengenai setidaknya satu tank.

Senjata EFP sendiri merupakan proyektil yang bersifat eksplosif.

Di mana bom ini disebut-sebut sebagai bom paling mematikan yang dihadapi Amerika sebelum penarikan pasukan dari Irak pada 2011 lalu.

Selain itu, senjata ini juga telah dilengkapi dengan alat peledak rakitan.

Menurut sejumlah analis, keputusan menggunakan bom mematikan EFP akan menimbulkan korban jiwa militer Israel yang lebih besar.

“EFP akan meningkatkan risiko korban jiwa bagi pasukan Israel,” kata Noam Ostfeld, seorang analis kelahiran Israel di perusahaan intelijen Sibylline.

“Dalam jangka panjang, jatuhnya korban dari EFP pada [pasukan Israel] akan meningkatkan tekanan dari tingkat domestik untuk mencapai semacam gencatan senjata,” sambungnya.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Serambinews.com dengan judul Hamas Pakai Taktik Perang Baru Pakai Bom Mematikan EFP, Banyak Tentara Israel jadi Korban https://aceh.tribunnews.com/2023/12/0...

Host: Ariska Choirina
VP: Irvan

#israel #palestine #israelpalestineconflict #hamas #hamasvsisrael

© Furr.pk

TermsPrivacy

[email protected]